Setelah televisi bernafas giliran para pekerja Historia bernafas pula Isfahan akan membuka situs MetroOne demi memelototi berita bohong yang meluncur manis dari bibir Nona XXX Aku akan mengomentari cara Isfahan membaca berita MetroOne Sementara itu Mbak Februari akan menaruh boneka monyetnya diatas monitor Mbak Kristal akan mendengarkan lagu Trouble is a Friend dari mp4 nya Mas Ridwan akan memilih untuk menjenguk situs favoritnya berkaitan dengan berita menyimpang tentang Islam yang alamatnya tidak boleh kutulis disini Mas Alvin akan mereguk secangkir kopi susu sebelum senam jari selama sembilan jam Lalu kami berenam akan menanti missed call Mbak Valentina sebagai tanda bahwa kami berhak menghadap Bos Besar Demikianlah cara kantor penerbitan kami memulai kehidupan setiap hari Bekerja sebagai penulis kantor penerbitan Historia bagi Awan Brihat Samhita tak lebih seperti ayam petelur Ia harus menghasilkan naskah naskah bermutu tinggi dalam waktu singkat Untuk menunjang kualitas naskah Bos Besar penguasa tunggal Historia memaksa seluruh pekerjanya menonton MetroOne channel televisi penjual berita politik murahan Selain itu Bos Besar menjadikan ponsel sebagai pengontrol aktivitas pekerjanya Diluar penjara Historia kehangatan asing menyelusup hangat Bersama Abrit Awan menanti detik detik kelahiran anak pertama mereka di sebuah kontrakan kecil di antara keributan keluarga Asarpin yang kecandun televisi "..Setelah televisi bernafas, giliran para pekerja Historia bernafas pula. Isfahan akan membuka situs MetroOne demi memelototi berita bohong yang meluncur manis dari bibir Nona XXX. Aku akan mengomentari cara Isfahan membaca berita MetroOne. Sementara itu, Mbak Februari akan menaruh boneka monyetnya diatas monitor. Mbak Kristal akan mendengarkan lagu "Trouble is a ...Friend" dari mp4-nya. Mas Ridwan akan memilih untuk menjenguk situs favoritnya berkaitan dengan berita menyimpang tentang Islam yang alamatnya tidak boleh kutulis disini. Mas Alvin akan mereguk secangkir kopi susu sebelum senam jari selama sembilan jam. Lalu, kami berenam akan menanti missed call Mbak Valentina sebagai tanda bahwa kami berhak menghadap Bos Besar. Demikianlah cara kantor penerbitan kami memulai kehidupan setiap hari.." Bekerja sebagai penulis kantor penerbitan Historia bagi Awan Brihat Samhita tak lebih seperti ayam petelur. Ia harus menghasilkan naskah-naskah bermutu tinggi dalam waktu singkat. Untuk menunjang kualitas naskah, Bos Besar, penguasa tunggal Historia, memaksa seluruh pekerjanya menonton MetroOne, channel televisi penjual berita politik murahan. Selain itu, Bos Besar menjadikan ponsel sebagai pengontrol aktivitas pekerjanya. Diluar penjara Historia, kehangatan asing menyelusup hangat. Bersama Abrit, Awan menanti detik-detik kelahiran anak pertama mereka di sebuah kontrakan kecil, di antara keributan keluarga Asarpin yang kecandun televisi.